Kondisi Desa Suter

Posted by Unknown
ADemografi
Penduduk merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan, karena dilihat dari perannya, maka penduduk merupakan Sumber daya manusia yang memiliki peran sebagai pelaku utama sekaligus sebagai pemanfaat hasil pembangunan. Oleh karena itu, penduduk harus dikelola dengan baik, sebab bila tidak dikelola dengan baik maka penduduk dpaat menimbulkan permasalahan sosial, seperti pengangguran, kemiskinan dan masalah sosial lainnya, yang justru dapat menggangu pelaksanaan pembangunan.
Berdasarkan hasil data administrasi pemerintahan desa per tahun 2010, jumlah penduduk desa Suter berjumlah 699 KK, dengan total 2567 jiwa, terdiri atas 1297 jiwa laki-laki dan 1270 jiwa perempuan dengan distribusi penduduk terbesar di delapan dusun, dengan rincian distribusi penduduk disajikan pada tabel 1.4. Dari Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa distribusi penduduk desa Suter terkonsentrasi di Desa Suter.
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Desa Suter menurut Kelompok umur dan Jenis Kelamin
NO
JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR
(Tahun)
JENIS KELAMIN
JUMLAH
L
P
1
0-4
46
30
76
2
5-9
88
84
172
3
10-14
71
91
162
4
15-20
140
90
239
5
21-24
74
59
133
6
25-29
69
76
145
7
30-34
49
40
89
8
35-40
110
110
229
9
40-49
113
102
215
10
50-59
101
72
173
11
60 +
189
93
282

Jumlah Total
1050
847
1915
2.1.4.      1. Sarana Prasarana
Keberadaan Infastruktur perdesaan memegang peran strategis dalam mendukung aktivitas kehidupan masyarakat, baik dalam hal aktivitas ekonomi, sosial maupun budaya. Mengingat begitu vitalnya peran infastruktur, maka pembangunan desa lebih difokuskan pada sektor.
Tabel 2.6 Infastruktur Perdesaan Desa Suter
NO
JENIS INFRASTRUKTUR PERDESAAN
DIMENSI
KET
(kondisi)
P (m)
L (m)
Unit
1
Kantor Desa
12
8
1
Baik
2
Balai Dusun/Adat
71
55
8
Baik
3
PAM Desa
-
-
-
-
4
Jalan Desa
2660
3
-
Baik
5
Jalan Lingkungan
5600
3
-
Baik
6
Jalan Usaha Tani
3500
3
-
Rusak
7
Jembatan
-
-
-
-
8
Jaringan Irigasi
-
-
-
-
9
Draenase
2000
0,60
-
Baik
10
Pasar Desa
-
-
-
-
11
Permandian Umum
-
-
-
-
12
Dst
-
-
-
-
JUMLAH
13843
72
9
-
Dari Tabel 2.5 dapat diketahui kondisi infrastruktur perdesaan ada dalam kondisi baik, cukup dan rusak berat, oleh karena itu program-program pembangunan dan perbaikan serta pemliharaan perlu terus digalakkan agar infrastruktur pedesaan yang ada dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam melaksankaan aktivitas transportasi, akses pasar, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan budaya.
2. Ekonomi
Struktur perekonomian Desa Suter didominasi oleh sektor pertanian, hal ini terlihat dari prosentase penggunaan lahan untuk usaha pertanian, yakni sebesar 95% dan prosentase jumlah penduduk yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian, yakni sebsar 80%. Selain itu, ekonomi desa juga digerakan oleh sektor perdagangan dan industri kecil/rumah tangga. Secara umum gambaran struktur perekonomian desa ditunjukkan oleh distribusi jumlah penduduk menurut mata pencaharian, sebagaimana disajikan pada tabel 2.6 . Dari tabel 2.6, dapat diketahui bahwa sektor pertanian menjadi basis utama mata pencaharian penduduk. Sekitar 2066 jiwa atau 80% penduduk menggantungkan hidup dari sektor pertanian dalam arti luas. Berbagai permasalahan di sektor ini, masih tetap menghadang petani dalam menignkatkan produktivias pertaniannya, sekalipum berbagai program pertanian telah diluncurkan pemerintah melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Kabupaten. 
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Desa Suter Menurut Mata Pencaharian
NO
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
JUMLAH
1
Petani/Buruh Tani
876
2
Peternakan
258
3
Wirausaha/Pedagang
125
4
Tukang/Buruh Bangunan
15
5
Pengrajin
68
6
Karyawan swasta
76
7
PNS
21
8
TNI/POLRI
2
9
Lainnya
-
Jumlah total
1441
Pemanfaatan lahan kering/tegalan juga perlu terus digalakkan, dengan menanam berbagai jenis tanaman tahunan seperti jeruk dan kopi, sehingga ada sumber tambahan bagi pendapatan masyarakat tani. Program-program introduksi/pengenalan bibit unggul maupun penyuluhan perlu terus dilakukan agar produktivitas lahan kering dapat ditingkatkan. Selain itu dari sektor pertanian, masyarakat juga menggantungkan hidup dari sektor peternakan, dengan jenis ternak peliharaan seperti; sapi, babi, unggas, dll. Sistim bersaha ternak yang dilakukan masyarakat masih bersifat tradisional, karena usaha ini diposisikan sebagai usaha sambilan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging keluarga. Orientasi untuk menjadikan sektor ini sebagai penopang kegiatan ekonomi masih perlu terus digalakkan melalui introduksi bibit unggul, penerapan teknologi dan informasi prospek ekonomisnya dalam rangka peningkatan pendapatan. Oleh karena itu, koordinasi dengan instansi terkait perlu terus dibina agar ke depan sektor ini betul-betul menjadi sektor andalan dalam menggerakan ekonomi desa.
Selain sektor pertanian dan peternakan, ekonomi desa juga digerakkan oleh sektor perdagangan dan industri kecil rumah tangga. Di sektor perdagangan dan industri kecil, permasalahan permodalan menjadi kendala utama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha. Koordinasi dengan instansi pemerintah terkait masih perlu terus ditumbuhkembangkan agar kegiatan usaha, tidak hanya berorientasi untuk memenuhi kebutuhan dasar tapi lebih dar itu, yakni meningkatkan pendapatan untuk mewujudkan kesejahteraan.

3. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat desa sangat ditentukan oleh 4 pilar utama, yaitu tingkat pendidikan, derajat kesehatan, kesejahteraan dan agama dan tradisi/budaya masyarakat.
1. Pendidikan
Di sektor pendidikan, Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pendidikan mulai dari gedung, tenaga pendidik dan bahkan biaya pendidikan melalui program BOS, GNOTA dll. Semua ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kesempatan pendidikan, peningkatan pelayanan dan kualitas pendidikan serta peningkatan kapasitas masyarakat. Pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan telah dilaksanakan melalui Komite Sekolah.
Tabel 2.8 Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Suter
NO
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
VOLUME (Buah)
KET
(kondisi)
1
PAUD
1
Kurang
2
TK
1
Kurang
3
SD
1
Cukup
4
SMP
1
Cukup
5
SMA
-
-
Jumlah
4

Sekalipun faslitas pendidikan telah cukup memadai, bukan berarti tidak terjadi permaslahan pendidikan di tingkat masyarakat. Permaslahan utama yang terjadi berupa rendahnya biaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, kesenjangan tingkat pendidikan antar kelompok masyarakat, seperti antara penduduk miskin dengan kaya dan atau antara laki dan perempuan.
2.  Kesehatan
Di Bidang kesehatan, pemerintah juga telah menyediakan sarana prasarana kesehatan dan tenaga medis dalam rangka untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Secara rinci sarana dan prasarana kesehatan di desa Suter disajikan pada tabel 2.9  Dari tabel 2.9, tampak bahwa pemerintah telah berupaya untuk menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dan program-program penyuluhan kesehatan dalam rangka untuk mendekatkan bidang pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat dan meningkatkan kesadran masyarakat akan pentingnya kesehatan, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Namun kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dari masyarakat masih tetap kurang, hal ini nampak dari rendahnya tingkat kehadiran ibu-ibu dalam kegiatan posyandu.
Tabel 2.9 Sarana dan Prasarana Kesehatan Di Desa Suter.
No
SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
VOLUME
(Buah)
KETERANGAN
(Kondisi)
1
Puskesmas
1
Cukup
2
Posyandu
1
Kurang
JUMLAH
2

Selain itu, masyaraka juga belum menjadikan lingkungan yang sehat sebagai salah satu upaya prefentif dalam mengelola kesehatan. Kesadaran masyarakat akan hal tersebut masih rendah. Oleh karena itu, berbagai program kesehatan seperti penyuluhan, revitalisasi posyandu masih tetap perlu dilanjutkan, tentunya dengan mengintensifkan koordinasi dengan instansi pemerintah sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan kesehatan.
3.  Agama dan Kebudayaan
Penduduk Desa Suter sebagian besar beragama Hindu. Distribusi penduduk menurut Agama disajikan pada Tabel 10. Sementara di bidang kebudayaan, perspektif budaya masyarakat sangat kental dengan nuansa budaya Bali, yang dijiwai oleh nilai-nilai Agama Hindu.  Philosofi Tri Hita Karana, menjadi tutunan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin, yakni dengan menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia, dan antara manusia dengan lingkungannya.
Tabel 2.10. Distribusi Penduduk Desa Suter Menurut Agama
NO.
DUSUN
AGAMA
JUMLAH
Hindu
Islam
Kristen
Katholik
Budha
1
Br. Dinas Suter
1920
8
5
-
1
1934
2
Br. Dinas Mundukwani
399
-
-
-
-
399
3
Br. Peselatan
359
4
-
-
-
363
4
Br. Beluhu
236
-
-
-
-
236
5
Br. Bubung
291
-
-
-
-
291
JUMLAH
3205
12
-
-
1
3223
PROSENTASE (%)






Sementara di tingkat interaksi sosial, nilai-nilai paras paros sapa naya salunglung sabyantaka, (kerukunan, keselarasan, kepatutan) selalu menjadi pedoman dalam menciptakan ketertiban dan kedamaian dalam berinteraksi sosial antar masyarakat maupun dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itu, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya ini perlu terus dilakukan dalam ruang untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Penguatan terhadap lembaga-lembaga adat masih perlu terus dilakukan, baik melalui peningkatan kapasitas tokoh, adat maupun keberadaan sarana prasarana pendukungnya.

B.  Kondisi Desa
     Pembagian Wilayah Desa
Secara administratif, Desa Suter terdiri atas 8 dusun dinas dan 8 banjar adat. Dalam menjalankan roda pemerintahan, di tingkat desa di kepalai oleh seorang Perbekel, sementara Kelian Dinas dan Kelian Adat untuk tingkat Dusun dan Banjar Adat. Pembagian wilayah Desa Suter disajikan pada tabel 11.
Tabel 2.11 Nama Dusun dan Banjar Adat Desa Suter

NO
NAMA
Dusun
Kelian
Banjar Adat
Kelian
1
Suter
I Nengah Suratnata
Suter
I Nengah Suratnata
2
Mundukwani
I Ketut Redita
Mundukwani
I Ketut Redita
3
Peselatan 
I Nengah Suradnya
Peselatan 
I Nengah Suradnya
4
Beluhu
I Wayan Mudarta
Beluhu
I Wayan Mudarta
5
Bubung
I Wayan Respawa
Bubung
I Wayan Respawa